Sabtu, 06 Juli 2013

Enid Blyton

Halo kawan.. Lama ya kami enggak nge post ke blog ini, hee :D soalnya sibuk sih..
oya aku suka banget snih sama pengarang yang satu ini ->>

Enid Mary Blyton

Nama pena : Mary Pollock
Pekerjaan : Novelis, Penulis puisi, guru
Lahir : Dulwich, London, 11 Agustus 1897-28 November 1968
Umur : 71 tahun
Periode menulis : 1922-1968
Ahli sastra : petualangan, misteri, fiksi
Karya terkenal : The Famous Five, Secret Seven, Noddy
Pasangan : Hugh Alexander Pollock (1924-1942), Kenneth Fraser Darrell Waters (1943-1967)
Anak : Gillian Baverstock, Imogen Mary Smallwood
Kerabat : Carey Blyton





Enid Mary Blyton adalah penulis anak terkenal pada abad 20 sampai saat ini. Wanita berkebangsaan Inggris ini lahir pada tanggal 11 Agustus 1897 dan meninggal pada tanggal 28 November 1968 saat beliau berumur  71 tahun. Sejak kecil beliau memang sudah pandai mengarang. Beliau dijuluki Ratu Tukang Cerita. Buku-bukunya sudah diterbitkan dalam 3400 bahasa, termasuk bahasa Indonesia, yang diterjemahkan antara lain oleh Djokolelono dan Agus Setiadi, dan diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama.

Enid Blyton termasuk dalam Enam Penulis Terkenal di Dunia, karena walaupun bukunya sudah tua, namun bahasa dan ceritanya masih memikat anak-anak bahkan remaja dan dewasa sekalipun. Ia telah menulis berbagai cerita anak dari bermacam macam karakter yang diambil dari berbagai macam umur. Hasil karyanya sukses di manapun juga dan sudah terjual lebih dari 400 juta eksemplar dan terdaftar dalam data terjemahan milik UNESCO.

Salah satu erita yang terkenal adalah Noddy. Ditujukan pada pembaca tahap awal atau anak-anak usia 4-7 tahun. Buku yang pertama diterbitkannya berjudul Child Whispers yang diterbitkan pada tahun 1922. Buku berseri yang paling populer antara lain adalah Lima Sekawan yang terdiri dari 21 buku, diciptakan tahun 1942-1963, cerita tentang empat orang anak dan seekor anjing dalam setiap liburan mengalami petualangan. Pasukan Mau Tahu yang terdiri dari 15 buku diciptakan tahun 1943-1961, yang bercerita tentang petualangan lima anak yang selalu bermasalah dengan polisi lokal. Sapta Siaga yang terdiri dari 15 buku, bercerita tentang 7 orang anak yang selalu lebih dulu menangkap pelaku daripada polisi.

Novel yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah:
  • Pasukan Mau Tahu 
 
    • Sapta Siaga

    • Lima Sekawan

    • Serial Petualangan
     
    • St.Clare
     
    • Mallory Towers
     
    • Empat Serangkai
     



    • Si Badung
     
    • Lima Serangkai
    Meskipun Enid Blyton sudah tiada namun karya-karyanya masih tetap dikenang dan dikagumi oleh segenap anak-anak, kaum remaja, dan bahkan dewasa sekalipun.

    Sabtu, 09 Februari 2013

    RESENSI : The Invention Of Hugo Cabret

      Judul : The Invention of Hugo Cabret
    Penulis : Brian Selznick
    Penerjemah : Marcalais Fransisca
    Penerbit : Scholastic Press, New York (Versi asli)
    Mizan Fantasi (Versi Bahasa Indonesia)
    Terbit : 2007 (Versi asli)
    Cetakan I, Januari 2012 (Versi bahasa Indonesia)
    Tebal : 541 halaman









       Hugo, anak Yatim yang tinggal di balik dinding di Stasiun kereta di Paris pada tahun 1930. Dia bertahan hidup dengan cara mencuri dari kios-kios yang ada di stasiun. Dia juga mencuri gir-gir dan per dari toko mainan milik seorang kakek tua bernama Georges. Selain itu, Hugo juga mengkalibrasi jam-jam di stasiun tiap pagi.
       Benda-benda itu sendiri ia gunakan untuk memperbaiki bagian yang hilang dari otomaton, benda mirip robot yang bekerja dengan gir dan putaran roda. Dia merangkainya berdasarkan buku catatan yang dibuat oleh ayahnya.
       Suatu hari, saat Hugo mencuri di toko mainan Georges, ia ketahuan. Hugo disuruh untuk mengeluarkan seluruh isi kantongnnya, tak terkecuali buku catatan tersebut. Betapa terkejutnya Georges saat mengetahui ada gambar otomaton di buku catatan itu. Georges merampasnya.
      Esoknya, Hugo memintanya kembali, namun Georges berkata bahwa buku itu sudah dibakar. Hugo sangat kaget. Namun setelah itu ia bertemu dengan Isabelle. Ia adalah anak baptis Georges. Isabelle berkata kepada Hugo bahwa bukunya belum dibakar. Hanya disimpan di suatu tempat di apartemen tempat Georges tinggal.
       Hugo meminta bukunya kembali. Namun, Georges berkata bahwa Hugo harus bekerja di kiosnya untuk mengganti semua benda yang telah dicurinya dalam waktu yang belum ditentukan.
      Hari demi hari ia lalui, bagian otomaton semakin sempurna hingga akhirnya semua bagian telah terpasang. Namun, mesin itu belum bisa bekerja. Ada sebuah lubang kunci berbentuk hati yang menarik perhatiannya.
       Suatu hari, Hugo pergi ke bioskop bersama Isabelle. Isabelle belum pernah sama sekali pergi ke bioskop. Mereka masuk secara diam-diam. Sementara itu, sepulang dari bioskop, di stasiun, Hugo melihat bahwa kunci berbentuk hati yang selama ini ia cari ada pada Isabelle. Tak banyak bicara, tanpa sepengetahuan Isabelle, Hugo mencuri kunci itu.
       Hugo langsung berlari ke tempat di mana otomaton itu ia simpan. Melihat gelagatnya yang aneh, Isabelle mengejar Hugo. Akhirnya mereka tiba di kamar Hugo, tempat ia menyimpan otomaton itu. Hugo ketahuan telah mencuri kunci itu dari Isabelle. Hugo pun menjelaskan kepada Isabelle semua tentang otomaton itu.
      Sebenarnya, otomaton itu berada di museum tempat ayah Hugo bekerja. Ayahnya juga mencari bagian yang hilang dari otomaton itu. Suatu hari, ayah Hugo terperangkap di museum. Saat itu juga terjadi kebakaran. Ayah Hugo tewas pada peristiwa itu. Hugo menemukan otomaton itu di antara puing-puing museum yang terbakar. Hugo menjadi Yatim Piatu. Ia lalu dirawat oleh Pamannya, Claude Cabret. Pamannya yang bekerja sebagai tukang jam di stasiun itu membawa Hugo ke stasiun. Namun, tidak lama setelah itu, pamannya tewas tenggelam di sungai.
       Kunci yang dicuri Hugo itu pas dengan lubang pada otomaton. Mesin itu menggambar sebuah adegan film. Di mana terdapat sebuah roket yang menancap di mata bulan. Gambar itu juga dibubuhi tanda tangan Georges Meliés, ayah baptis Isabelle.
       Mereka bingung. Mereka mengadukannya kepada Ibu baptis Isabelle, suami Georges, Jeanne. Tentu saja Mama Jeanne juga terkejut sebagaimana Georges terkejut saat membuka buku catatan Hugo. Georges mengetahui kedatangan Hugo dan gambar bulan itu. Bagaikan terkena serangan jantung Georges kaget dan lemas. Hugo kembali ke stasiun
       Esoknya, Hugo membuka kios Georges tanpa Georges yang sedang sakit. Siangnya, Hugo menutup kios dan pergi ke Perpustakaan Akademi Film Prancis. Ia bertemu Etienne, karyawan di sana, teman lama Isabelle, yang pernah mengajak mereka ke bioskop. Sebenarnya waktu itu Etienne ikut. Hanya saja ia dipecat setelah Etienne memasukkan Hugo dan Isabelle ke bioskop.
    Hugo mencari buku yang ia jadikan referensi untuk menyelidiki Georges Méliès. Benar saja. Ternyata ia adalah seorang pembuat film di era 1900 hingga 1910-an. Namun, buku itu menuliskan bahwa Georges telah mati.
       Hugo pergi menemui Rene Tabard, penulis buku itu. Ia senang mengetahui bahwa Georges masih hidup. Ia ingin bertemu dengannya. Hugo mengatur pertemuan itu, sekaligus membuka pikiran Georges dan mengingatkan kembali akan masa keemasannya. Tabard akan pergi ke apartemen dalam waktu 2 minggu.
    Hugo memberi tahu Isabelle tentang itu. Ia berpesan kepada Isabelle untuk tidak memberi tahu Mama Jeanne dan Papa Georges agar rencananya itu menjadi kejutan.
       Saat yang ditunggu itu tiba. Meskipun dengan berat hati, Mama Jeanne mengizinkan Tabard dan Etienne untuk masuk. Mereka membawa perangkat untuk memutar film. Mama Jeanne merasa  terharu karena menonton film yang dibuat oleh suaminya. Namun, Georges yang tertidur terbangun mendengar suara bising yang dihasilkan proyektor film.
       Akhirnya Georges menceritakan semua masa lalunya. Mulai menjadi pesulap. Ia menciptakan otomaton untuk keperluan sulapnya. Akhirnya ia terinspirasi untuk membuat film dari kesuksesan Lumiere bersaudara. Georges mencampur keahlian sulapnya dalam pembuatan film. Akhirnya terciptalah special effect. Namun, perang dunia I menghancurkan segalanya. Film-film Georges tidak laku dan Georges pun bangkrut. Dengan sisa-sisa uangnya, ia membuka kios mainan di stasiun setelah perang berakhir.
    Enam bulan kemudian, Georges dan Tabard mengadakan acara untuk mengingatkan penduduk Paris atas film-film yang pernah Georges buat.
    -END-

    Jumat, 14 September 2012

    Um... Apa Ya?

    Kira-kira kalian tau ga? apa ya yang bikin aku semangat banget malem ni?
    O iya, ni jiji... mumpung bisa internetan...
    Lagi dengerin depapepe... nyari inspirasi buat bikin melodi...
    Nah aku punya cerita...
    Suatu hari, seorang gadis duduk temenung di depan laptopnya. Dia sedang berpikir, kenapa hidup ini sangat simpel? Gadis tersebut memiliki rambut ikal yang panjang. Namun dia merasa bahwa rambut tersebut tidak mencerminkan siapa dirinya.Dia hendak menceritakan hal tersebut kepada orang lain. Akan tetapi, dia tidak memiliki teman yang rasanya pas untuk bercerita ttg hal tsb. Llu dia tersadar bahwa hidup menjadi sedikit lebih rumit baginya.
    Udah dulu nih bersambung ceritanya .... masku itu super njelei banget sangat... huh !
    Masa dya tuh dah make komputer setiap hari selama bulan ini bayangin sekarang dya suruh aku cepet" biar bisa make... argh .... nyebai bgt tuh anak pengen tak.... !!!!!!!
    O iya, ceritanya masih panjang bgt... tunggu kelanjutannya... kaya ada yang baca aja... huft... :'(

    Rabu, 05 September 2012

    Jiji , um... ga tau nih mau bilang apa...
    Kalian pernah nggak ngerasa galau karena "KSBB"
    gara-gara Lenni, aku jadi Kelingan Sing Biyen-Biyen.... Hm .... sebel'e...
    Dari kemaren tuh, aku nek malem susah tidur... Tapi tadi malem aku susah tidur gara-gara mikirin baju untuk hari Jumat ma Sabtu... Kan pake baju batik tuh... Jadi bingung...
    Yakinnnnn.....!!!!! aku beneran keinget sama diya ituh.....
    Jadi nggak bisa belajar, nggak bisa tidur, pokoknya nggak tau deh....
    Cerita ini kalo bisa nggak usah diinget-inget... Tapi nek aku paling inget terus...
    (Bagi orang selain aku)

    Jumat, 15 Juni 2012

    Jeje,

    Gue sedih banget nih, ngga tau deh apa lagi masalah yang bakal dateng, tapi gue harap gue kuat ngejalaninya. yah, it's my first experience sih, but gue yakin Tuhan bakal ngasih yang terbaik, all good things come in due time. i believe that.
    Mmmmm, gue bingung, hidup gue nih perasaan kayak novel yang pasti sad ending, belum pernah happy ending kecuali waktu adek2 gue lahir. setiap akhir tahun pasti gue sedih, walaupun nyokap n bokap ga ngerti. ya memang, karena gue nggak mau nunjukin rasa sedih gue di depan mreka.
    yang buat gue heran, ya 2hari kemaren ini. semua ngga jelas, bahkan gue juga sempet nangis g jelas juga.
    udah deh ceritanya, gue nangis nih. makasih yang udah baca.

    Senin, 21 Mei 2012

    AARRGGHH

    Di saat saat boring,
    Juju ga di ajak...
    ga di ajak ngobrol d blog..
    dia pun mnjadi sangat kesal!!
    AAARRRGGGHHH!!!
    ...........


    Gue nih yang aslinya orang Jogja (bukan orang Jakarta) udah kebiasaan mungkin pake Gue-Lo.
    Idola gua, Michael Jackson yang udah dipanggil Tuhan 25 Juni 2009